Para pensiunan di Amerika Serikat sebagai orang-orang yang di-authanasia-kan oleh pemerintahnya (seperti orang sakit keras yang dibiarkan meninggal tanpa pertolongan ). Tulisannya yang berjudul Authanasia of the Pension Funds intinya menguraikan bagaimana para pensiunan menderita dengan daya beli yang terus menurun karena faktor inflasi.
Bila inflasi menyengsarakan para pensiunan, apakah lantas kondisi sebaliknya bila terjadi deflasi akan memakmurkan mereka ?. Ternyata tidak juga. Di negeri yang sama Amerika Serikat, yang saat ini tingkat suku bunganya mendekati nol persen – ternyata para pensiunan juga malah terancam kelangsungan penerimaan dana pensiunannya.
Nah bagaimana sekarang kita, agar sekian puluh tahun dari sekarang ketika kita pensiun tidak menghadapi simalakama inflasi dan deflasi ini?. Berikut adalah beberapa poin yang bisa dilakukan :
1). Mulai secara bertahap lindungi hasil jerih payah Anda dari risiko finansial inflasi dalam bentuk benda riil yang daya belinya bertahan. Emas/Dinar; sawah, pohon, ternak dlsb. adalah beberapa diantaranya.
2) Meskipun di tempat kerja Anda dapat jatah pensiun yang dikelola perusahaan/pengelola dana pensiun. Jangan terlalu mengandalkan dana pensiun ini – kemungkinan besarnya tidak akan cukup untuk menopang hari tua Anda. Menabung benda riil tetap Anda perlukan.
3) Bila perusahaan/pengelola dana pensiun Anda mempunyai program yang mengijinkan Anda mengelola dana pensiun Anda sendiri – ambil program ini dan kelola sendiri di sektor riil. Bila belum mampu mengelola sendiri, cari mitra yang bisa mengelolanya sambil Anda belajar sektor-sektor usaha yang menjadi minat Anda.
4) Banyak-banyak investasi pada diri Anda sendiri sedari muda. Ikut pelatihan-pelatihan bidang usaha yang menjadi minat Anda, banyak-banyak belajar berusaha. Mencoba dan gagal di usia muda – masih lebih baik dibandingkan mencoba dan gagal di usia tua ketika sumber daya dan dana kita sudah tidak ada lagi. READ MORE .....
Sabtu, 19 Juni 2010
Kamis, 03 Juni 2010
Rencanakan Kondisi Keuangan Masa Depan
Memiliki Dana Darurat
Dalam penyusunan rencana keuangan adalah memeriksa ketersediaan dana darurat yang kita miliki. Dana darurat adalah dana yang sewaktu-waktu harus tersedia bila muncul pengeluaran yang tidak terduga.
Banyak orang tidak memikirkan ketersediaan dana darurat dalam perencanaan keuangan mereka, sehingga ketika muncul pengeluaran tidak terduga maka yang sering dilakukan adalah menambah kemampuan daya beli dengan menciptakan hutang, dan biasanya jenis utangnya adalah utang dengan tingkat bunga tinggi seperti hutang kartu kredit dan kredit/pinjaman tanpa agunan.
Padahal jelas bahwa utang sebenarnya sama sekali tidak boleh dijadikan andalan untuk menutup pengeluaran tidak terduga ini. Di sinilah pentingnya ketersediaan dana darurat, sehingga kita tidak terjebak lilitan utang berbunga tinggi.
Besarnya dana darurat yang harus dimiliki dalam perencanaan keuangan bervariasi, mulai dari 5 sampai 20 kali total pengeluaran bulanan kita, tergantung dari beban yang kita tanggung. Bila kita masih single maka cukup memiliki dana darurat 5 bulan total pengeluaran, sedangkan semakin banyak anggota keluarga kita, maka semakin besar dana darurat yang harus kita siapkan.
Patokan yang sederhana adalah tiap anggota keluarga yang menjadi tanggunan kita harus memiliki dana darurat 5 bulan total pengeluaran. Sehingga bila kita sudah menikah dan memiliki 2 anak, maka total besarnya dana darurat yang kita miliki adalah 20 kali total pengeluaran bulanan kita. Dana darurat ini bukan termasuk kategori investasi, tetapi tetap dana darurat ini harus diinvestasikan agar berkembang.
Pilihan jenis investasi untuk dana darurat adalah investasi yang sifatnya likuid dan memiliki tingkat risiko investasi yang relatif kecil. Investasi pada dana darurat bukan untuk tujuan pertumbuhan tetapi lebih pada ketersediaan sewaktu-waktu dan tidak lekang oleh inflasi. Harus disadari bahwa besarnya dana darurat ini harus meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup kita. Read More ....
Dalam penyusunan rencana keuangan adalah memeriksa ketersediaan dana darurat yang kita miliki. Dana darurat adalah dana yang sewaktu-waktu harus tersedia bila muncul pengeluaran yang tidak terduga.
Banyak orang tidak memikirkan ketersediaan dana darurat dalam perencanaan keuangan mereka, sehingga ketika muncul pengeluaran tidak terduga maka yang sering dilakukan adalah menambah kemampuan daya beli dengan menciptakan hutang, dan biasanya jenis utangnya adalah utang dengan tingkat bunga tinggi seperti hutang kartu kredit dan kredit/pinjaman tanpa agunan.
Padahal jelas bahwa utang sebenarnya sama sekali tidak boleh dijadikan andalan untuk menutup pengeluaran tidak terduga ini. Di sinilah pentingnya ketersediaan dana darurat, sehingga kita tidak terjebak lilitan utang berbunga tinggi.
Besarnya dana darurat yang harus dimiliki dalam perencanaan keuangan bervariasi, mulai dari 5 sampai 20 kali total pengeluaran bulanan kita, tergantung dari beban yang kita tanggung. Bila kita masih single maka cukup memiliki dana darurat 5 bulan total pengeluaran, sedangkan semakin banyak anggota keluarga kita, maka semakin besar dana darurat yang harus kita siapkan.
Patokan yang sederhana adalah tiap anggota keluarga yang menjadi tanggunan kita harus memiliki dana darurat 5 bulan total pengeluaran. Sehingga bila kita sudah menikah dan memiliki 2 anak, maka total besarnya dana darurat yang kita miliki adalah 20 kali total pengeluaran bulanan kita. Dana darurat ini bukan termasuk kategori investasi, tetapi tetap dana darurat ini harus diinvestasikan agar berkembang.
Pilihan jenis investasi untuk dana darurat adalah investasi yang sifatnya likuid dan memiliki tingkat risiko investasi yang relatif kecil. Investasi pada dana darurat bukan untuk tujuan pertumbuhan tetapi lebih pada ketersediaan sewaktu-waktu dan tidak lekang oleh inflasi. Harus disadari bahwa besarnya dana darurat ini harus meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup kita. Read More ....
Langganan:
Postingan (Atom)